[opini] mubadzir

Jumat, 06 Maret 2009



walau hanya setetes, rasanya sayang kalau air dibuang begitu aja. apa lagi kalau kerannya masih terbuka agak lebar (lebih2 kalau full).

bener2 miris juga lihatnya kalau wudhu' air kerannya dibuka gede2. karna:
  • yang pertama, mubadzir, banyak banget air yang kebuang
  • kedua, walaupun airnya besar, tapi kalau kita belum memperhatikan daerah-daerah yang diharuskan untuk dibasuh/diusapnnya (masih belum keseluruhan/ baru sebagian yang dibasuh/diusap), berarti sama-sama belum sah kan? Enggak jarang saya lihat yg membuka keran lebar-lebar untuk berwudhu' tapi airnya cuman dicolek-colek.. banyak sekali air yang terbuang ya? /:) saya juga masih belajar untuk lebih hemat lagi. jujur, kadang saya juga seperti itu kalau di akhir2 wudhu', ingin cepet2 selesai. tapi ujung2nya malah jadi asal guyur..
  • yang ketiga dan yang terpenting, Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berpesan untuk tidak berlaku berlebihan. Lebih khusus lagi ada hadits dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam untuk berlaku hemat (sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan) dalam berwudhu' sekalipun kita berwudhu' di sungai (yang banyak airnya*red). Tapi hematnya tetap sesuai syariah, biar sah. Mudah2an malaikat Raqib mencatatnya di buku amal shalih kita.

NB: "hemat" TIDAK SAMA DENGAN "pelit" ya..


Kalau menemukan keran yang masih terbuka padahal bak udah penuh atau gak lagi dipakai, tutup aja, insya Allah malaikat selalu siap mencatat disisimu :)



Allaahu A'lam

0 komentar: