Bila cintaimu benar karna Allah, maka engkau tidak akan membiarkanku jatuh pada zina bahkan untuk mendekatinya sekalipun
Bila cintaimu benar karna Allah, maka engkau tidak akan membiarkanku berkhalwat denganmu padahal engkau belum halal untukku..
Bila
cintaimu benar karna Allah, kau akan menjaga hatiku dengan menundukkan
pandangan dan hatimu dan tidak mengobral janji-janji palsu
Bila
cintaimu benar karna Allah, maka jangan kau curi waktu sedikitpun
untuk mencari celah di mana syaithan bisa menjerumuskan kau dan aku.
Bila cintaimu benar karna Allah, maka bersabarlah..
Bila cintaimu benar karna Allah, maka yakinlah. Bahwa pendamping telah ditetapkan, dan pena telah diangkat.
Bila cintamu benar karna Allah, maka biarkanlah berjalan dengan segala hal yang dicintai oleh-Nya.. yang diridhai oleh-Nya..
Tersenyumlah..
karna Dia..
selalu memberikan hanya yang terbaik.. dengan cara yang terbaik.. dan waktu yang terbaik..
Cinta dan kasih sayang-Nya lebih luas dari apapun..
[Puisi] Bila cintaimu benar karna Allah
Diposting oleh Miraj di 23.28 Label: puisi Kamis, 06 Juni 2013
Suatu hari di atas hamparan pasir merah
Bersama desah angin yang bercerita
Tentang pohon dan buah-buah yang memancarkan kilauan cahaya
Bila malam menyapa
Dengungan lebah bergema
Di gelapnya tembok-tembok dan pagar baja
Keluh kesah terhenti
Senyap
Hanya pengharapan bergantung di dinding-dinding hatimu
Berganti
detik, menit, jam..
Berdetak cepat
Secepat langkahmu memburu tank dengan segenggam batu dan perisai imanmu..
Jihad, jihad..
Luka kan terobati dengan manisnya syurga
Jihad, jihad..
Darah kan terhapus dengan indah memandang wajah-Nya..
Rabb
Yang Dirindu dan Dicinta
Yang membuat hidup setiap perjuanganmu
Yang membuat sakit tak terasa olehmu
Allaahu akbar.. Demi Allah Ar Rahman..
Hanya Allah..
Bismillaahirrahmanirrahiim..
Tiap hari kita akan dihadapkan pada banyak hal. Baik dan buruk, benar dan salah, banyak dan sedikit, sesuai dan tidak sesuai. Tak jarang hal ini kita dapatkan pada apa-apa yang kita miliki. Pada apa-apa yang ada di sekitar kita bahkan pada orang-orang yang selalu hadir menemani kita. Tak semua berjalan sesuai harapan. Kadang kecewa, marah, sedih. Sesuatu yang berjalan tak sesuai dengan harapan seringkali membuat kita membanding-bandingkan orang tersebut dengan orang yang lebih baik.
http://4.bp.blogspot.com/ |
Pernahkah kita membayangkan perasaan orang yang mendapatkan judgement seperti itu? Atau kita terlalu terkuasai dengan emosi dan keegoisan diri sendiri? Merasa diri paling tersakiti dan terkecewakan. Memang cara orang untuk menerima sesuatu yang kita sebut "masukan" dengan cara membandingkan ini berbeda-beda. Ada yang cuek, biasa saja, mungkin bisa bangkit untuk menjadi lebih baik, tapi tak sedikit (pendapatku) banyak yang akan terluka..
http://www.rotruck-lobb.com/grieving.jpg |
Walau saat itu kita tidak bermaksud untuk menyakiti, tapi tetap saja kata-kata itu terasa menyakitkan. Walaupun ia mungkin hanya terdiam atau bahkan tersenyum di hadapan kita saat kita menyatakan rentetan perbandingan tentang dia dan orang lain yang menyudutkannya, yang membutnya kecil dan terlihat tak berarti, kita tidak tahu apa yang terjadi saat kita pergi. Saat kita tidak bisa melihat matanya, terlebih hatinya..
http://3.bp.blogspot.com/ |
Mungkin esok harinya, ia tetap setia berada di sisimu untuk menemani hari-harimu dengan seuntai senyuman. Tapi menurutku, kata-kata tadi tetap membuahkan perbedaan. Pada rasa, pada caranya untuk merasakan sesuatu. Pada hati, membekas goresan-goresan yang bisa saja timbul dan tenggelam kapan saja. Pada jarak, terasa jauh walau berdekatan.
Tak mudah memang menahan luapan emosi atas kekecewaan, terlebih hal itu terjadi berulang-ulang. Tapi cobalah menahan diri untuk membanding-bandingkan. Saya rasa, kita pun tidak suka untuk dibandingkan dengan orang lain. Lebih baik berterus terang dan memberi masukan tanpa harus membandingkannya dengan orang lain. Tentu saja dengan kata-kata yang halus, tidak menyudutkan, tidak membuatnya merasa kerdil dengan kritikan bertubi-tubi yang kadang kita besar-besarkan dengan perasaan kita sendiri yang labil dan mungkin kurang bersyukur. Boleh jadi.. kita sendiri tidak menyadari kekurangan dan terus berusaha membenahi orang lain tanpa mau membenahi diri sendiri. Menolak untuk dikritik atau bahkan merasa sudah terlalu baik untuk menerima sebuah saran.
http://www.westernpeersupport.ca/wp-content/uploads/Holding-Hands.jpg |
Tidak ada salahnya mengingat kebaikan orang tersebut untuk sekadar mengerem kita dari membanding-bandingkannya dengan orang lain. Mengingat saat-saat yang indah dan baik untuk sekadar menata diri dalam mengungkapkan kata-kata yang lebih pantas dikatakan untuk seseorang yang berjiwa baik. Bila memang sulit atau bahkan tidak ada hal baik yang bisa kita ingat, perlukah kita melakukan hal yang sama?
Cobalah berbicara dari hati ke hati, tanpa perlu emosi. Bila emosi, biarkan nurani yang lebih menguasai diri. Bersabarlah, tarik nafas, bila perlu ambil air wudhu, dan ingatlah setiap kata-kata dan sikap akan membekas di masa mendatang.. semua bukan hanya tentang hari ini.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menahan diri dari hal-hal yang dapat menyakiti orang lain, mampu menyampaikan segala sesuatu dengan hati yang lembut, dan senantiasa berbenah diri.. Aamiin Yaa Rabb..