Maafkan aku..
aku hanya bersenang-senang..
aku tertawa di atas air matamu..
aku tidur di kasur yang hangat dan kau kedinginan..
aku habiskan uang untuk berbelanja.. kau habiskan hartamu untuk berjihad..
setiap hari aku makan makanan yang enak dan mengenyangkan sementara kau harus rela menahan lapar dan dahagamu..
bahkan ketika kau menemukan seteguk air dan sesuap gandum, hatimu bertanya-nyanya.. “adakah ini kan kutemukan kembali esok hari?”
maafkan aku..
kini kuakui.. selama ini kuhabiskan hari-hariku di sekolah dengan main-main dan bermalas-malasan.. sementara kau berjuang untuk tetap belajar walau bangunan- bangunan sekolahmu kini tinggal reruntuhan..
kuhabiskan malamku untuk tidur dan beristirahat.. sementara kau tetap berjaga. malammu penuh dengan doa dan dzikir.. kau sering terisak dalam sujudmu.. kau memohon.. kau berdoa.. bahkan untuk kebahagiaan seorang pengecut sepertiku..
kuhabiskan masa sehatku dengan hal-hal yang tak berguna.. sementara kau menggunakannya untuk berjuang di jalan Allah.. walau kau tak tahu.. apakah kau bisa kembali dengan selamat, atau terluka, ataukah kau takkan pernah kembali untuk selama-lamanya..
saudaraku..
maafkan aku..
kini kusadari.. selama ini aku menangis dan berdoa hanya untuk kepentingan pribadiku..
bahkan ketika kabar tentang syahidnya dirimu, saudaramu, keluargamu sampai di telingaku, aku hanya berlalu dan melupakannya..
hidupmu penuh perjuangan namun kau tak pernah mengeluh, kau tak pernah menyerah dan semangatmu terus menyala berkobar..
kau tak peduli.. walau ribuan peluru bersiap untuk menembus tubuhmu, kau tetap berlari menjaga perbatasan.. perbatasan antara keberanian dan rasa takutmu.. dan rasa takut itu perlahan menghilang bersama semangatmu untuk meraih kemuliaan syahid..
maafkan aku..
kini ketika aku membuka mataku..
kau tersenyum..
kau terdiam..
tapi kau tak bersuara..
aku memanggilmu..
namun kau tak berbicara..
ketika aku ingin berjuang bersamamu..
kau tlah pergi meninggalkanku..
aku terlambat mengejarmu..
aku terlambat memacu langkahku..
untuk berjuang bersamamu..
menjaga perbatasan..antara keberanian dan rasa takutku..
kini biarlah aku pergi menyusulmu
syahid bersamamu..
Saudaraku..
Lihatlah aku..
Bahwa aku mencintaimu karna Allah..
Dan itulah yang membuatku ingin syahid bersamamu..
Syahid bersamamu..
Berjuang di perbatasan
namun kini kuyakin rasa takut itu tlah hilang bersama semangat jihadku..
semangat yang setia menemaniku..
semangat yang 'kan menemaniku tuk menemui Rabb yang kurindukan bersamamu..
0 komentar:
Posting Komentar