[artikel islami] Kunci-Kunci

Kamis, 29 Januari 2009

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membuat kunci dan pintu masuk bagi kebaikan dan kejelekan..

Kunci surga adalah kesaksian laa ilaaha illallaahu (tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah).

Kunci shalat adalah thaharah.

Kunci haji adalah ihram.

Kunci segala kebaikan adalah kejujuran.

Kunci surga adalah tauhid.

Kunci ilmu adalah bertanya dengan baik dan serius mendengar.

Kunci kemenangan dan kegemilangan adalah sabar.

Kunci penambahan nikmat adalah syukur.

Kunci kewalian adalah cinta dan dzikir.

Kunci keberuntungan adalah takwa.

Kunci petunjuk adalah cinta dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kunci permintaan adalah doa.

Kunci cinta akhirat adalah zuhud di dunia.

Kunci iman adalah merenungkan apa saja yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya untuk direnungkan.

Kunci masuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah penyerahan hati, kesehatannya kepada-Nya, ikhlas karena-Nya dalam cinta, benci, mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kejahatan.

Kunci kehidupan hati adalah merenungkan Al Qur’an, merendahkan diri, berdoa pada waktu sahur dan meninggalkan dosa.

Kunci mendapatkan rahmat dan ihsan adalah beribadah kepada Al-Khaliq dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi hamba-hamba-Nya.

Kunci rezki adalah bekerja dengan disertai istighfar dan taqwa.

Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya. Kunci persiapan menuju akhirat adalah memperpendek angan-anagan.

Kunci segala kebaikan adalah cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala dan negeri akhirat.

Dan kunci segala keburukan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan..

Kunci masuk neraka adalah syirik, sombong, berpaling dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dibawa Rasul-Nya, enggan berdzikir kepada-Nya dan tidak menunaikan hak-hak-Nya.

Kunci segala dosa adalah khamr.

Kunci perzinahan adalah kesesatan.

Kunci pacaran adalah melihat gambar-gambar porno.

Kunci kemunafikan adalah kebohongan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kekikiran dan ambisius sebagai kunci kepelitan, memutus hubungan sanak kerabat dan mengambil harta orang lain dengan tidak halal.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjadikan berpaling dari ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya sebagai kunci bid’ah dan kesesatan..


Referensi: Buku “Tamasya ke Surga” karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah

0 komentar: